Langsung ke konten utama

Keindahan Raja Ampat (Beautiful of Raja Ampat)

Keindahan Raja Ampat, Indonesia

Pic by: Riana Ambarsari
Nama Kepulauan Raja Ampat berasal dari  empat pulau utama yaitu Batanta, Misool, Salawati, dan Waigeo yang konon merupakan kerajaan. 

Kepulauan ini terletak di kabupaten Raja Ampat, propinsi Papua Barat. Raja Ampat masuk dalam Coral Triangle (segitiga karang) dan merupakan taman nasional laut terbesar di Indonesia. Ekosistem terumbu karangnya merupakan yang terkaya di dunia. Tercatat lebih dari 500 terumbu karang, lebih dari 1000 jenis ikan karang, dan hampir seribu jenis moluska ada di ekosistem lautnya. Di Raja Ampat juga dikenal dengan ikan spesies aslinya yaitu Eviota Raja (ikan gobbie), Wabbegong (khas Papua), serta juga Dugong.

Raja Ampat menjadi tujuan para penyelam-penyelam yang ingin melihat keindahan laut dengan biota terkaya dan paling menakjubkan untuk dilihat. Menyelam dan berenang berbagai biota laut menjadi momen yang paling indah. Di dalam laut yang biru jernih, terlihat berbagai terumbu karang dan ikan-ikan laut yang memiliki berbagai macam warna  cantik yang menemani. Selain itu, penyelam akan menemukan ribuan spesies yang menakjubkan.

Pic by: Adam Howarth
Selain itu,  di kepulauan Raja Ampat kita tidak perlu khawatir jika tidak terlalu berminat untuk menyelam. Karena dapat menikmati keindahan alam Raja Ampat lainnya yaitu  berbagai pemandangan alam seperti langit biru, hamparan pantai pasir putih, laut yang bersih dan jernih, serta berbagai macam burung seperti cenderawasih, kakatua, dan nuri. Disisi lain juga terdapat pemandangan alam yang sangat menakjubkan ketika anda mendaki ke puncak pulau karang (di pulau Wayag), yaitu jejeran pulau-pulau karang kecil yang indah di tengah lautan biru seolah membentuk seperti  kumpulan dari perahu-perahu besar. Sungguh betapa indahnya pesona alam Raja Ampat yang begitu alami dan masih bebas dari kerusakan manusia, kadang pulau ini disebut Pulau Surga (Heaven Island).

Dikatakan waktu terbaik untuk menyelam yaitu antara bulan Oktober-April, dimana ikan banyak berkumpul pada musim tersebut. Wisatawan yang datang juga bercengkrama dengan penduduk setempat yang ramah, serta dapat menemukan souvenir-souvenir khas Daerah tersebut, juga dapat belajar hasil kebudayaan setempat.

Lebih dari Lima ribu pengunjung yang datang Ke tempat ini setiap tahunnya, kebanyakan pengunjung berasal dair luar Indonesia (Wisatawan Asing). Walaupun tempat ini baru mulai dikenalkan,  tetapi wisatawan yang datang begitu banyak untuk melihat keindahannya. Keindahannya bahkan sampai dimuat dalam sebuah Film Dokumenter yang diputar di Swiss, yaitu berjudul “Edis Paradise 3”.

Pic by: Riana Ambarsari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monumen Menara Iblis (The Devil's Tower Monument)

Monumen Menara Iblis (The Devil's Tower Monument) Pic by: Jason Sturner The Devil's Tower Monument (Monumen Menara Iblis), merupakan menara yang sangat besar  dan terbentuk secara alami tanpa campur  tangan manusia. Menara ini merupakan gunung batu yang menjulang dengan tinggi 1266 ft (kaki), atau setara dengan  386 meter diatas dataran sekelilingnya. Bentuknya yang tinggi serta memiliki sisi yang hampir tegak lurus, membuatnya menjadi unik. Devil's Tower ini berada di timur laut Wyoming, Amerika Serikat. Gunung batu ini diperkirakan  terbentuk  sejak puluhan juta tahun yang lalu akibat aktivitas vulkanik bumi. Selain itu, pengikisan di sisi gunung ini membuat bentuk gunung ini menjadi semakin menarik. Sisi gunung ini tampak bergaris-garis lurus memanjang seperti dikeruk atau diukir dengan suatu benda. Gunung ini ditemukan oleh Kolonel Richard Irving Dodge pada tahun 1875. Setelah itu pada tanggal 24 September 1906, Devil's Tower diresmikan oleh Presi

Patung Moai (Misteri Easter Island)

Moai (Misteri Easter Island)  Pulau ini terletak di antara Tahiti dan Chili, dan meraih perhatian dunia internasional karena patung kolosal yang luar biasa berbentuk wajah manusia yang disebut Moai. Moai adalah patung-patung yang terdapat di Pulau Paskah yang dipahat dari batu . Sebagian besar patung tersebut berjenis monolitis, atau dipahat dari satu batu saja, walaupun ada juga yang mempunyai batu Pukau tambahan terpisah yang diletakkan di bagian kepala. Terdapat lebih dari 600 Moai yang tersebar di seluruh pulau. Sebagian besar moai dipahat dari batu karang vulkanik lunak yang terdapat di daerah Rano Raraku dan mewakili karya masyarakat Rapa Nui , di mana tersisa sekitar 400 moai lainnya yang belum jadi. Tambang tersebut sepertinya ditinggalkan tiba-tiba. Hampir seluruh moai yang telah selesai dipahat kemudian dihancurkan oleh penduduk pribumi setempat pada masa setelah berakhirnya konstruksi. Berat beberapa patung itu masing-masing dapat mencapai 75-80 ton. Sampai