Keindahan Raja Ampat, Indonesia
Nama Kepulauan Raja Ampat berasal dari empat
pulau utama yaitu Batanta, Misool, Salawati, dan Waigeo yang konon
merupakan kerajaan.
Kepulauan ini terletak di
kabupaten Raja Ampat, propinsi Papua Barat. Raja Ampat masuk dalam Coral
Triangle (segitiga karang) dan merupakan taman nasional laut terbesar
di Indonesia. Ekosistem terumbu karangnya merupakan yang terkaya di
dunia. Tercatat lebih dari 500 terumbu karang, lebih dari 1000 jenis
ikan karang, dan hampir seribu jenis moluska ada di ekosistem lautnya.
Di Raja Ampat juga dikenal dengan ikan spesies aslinya yaitu Eviota Raja
(ikan gobbie), Wabbegong (khas Papua), serta juga Dugong.
Raja
Ampat menjadi tujuan para penyelam-penyelam yang ingin melihat
keindahan laut dengan biota terkaya dan paling menakjubkan untuk
dilihat. Menyelam dan berenang berbagai biota laut menjadi momen yang
paling indah. Di dalam laut yang biru jernih, terlihat berbagai terumbu
karang dan ikan-ikan laut yang memiliki berbagai macam warna cantik
yang menemani. Selain itu, penyelam akan menemukan ribuan spesies yang
menakjubkan.
Selain itu, di kepulauan Raja Ampat kita
tidak perlu khawatir jika tidak terlalu berminat untuk menyelam. Karena
dapat menikmati keindahan alam Raja Ampat lainnya yaitu berbagai
pemandangan alam seperti langit biru, hamparan pantai pasir putih, laut
yang bersih dan jernih, serta berbagai macam burung seperti
cenderawasih, kakatua, dan nuri. Disisi lain juga terdapat pemandangan
alam yang sangat menakjubkan ketika anda mendaki ke puncak pulau karang
(di pulau Wayag), yaitu jejeran pulau-pulau karang kecil yang indah di
tengah lautan biru seolah membentuk seperti kumpulan dari perahu-perahu
besar. Sungguh betapa indahnya pesona alam Raja Ampat yang begitu alami
dan masih bebas dari kerusakan manusia, kadang pulau ini disebut Pulau
Surga (Heaven Island).
Dikatakan waktu terbaik untuk
menyelam yaitu antara bulan Oktober-April, dimana ikan banyak berkumpul
pada musim tersebut. Wisatawan yang datang juga bercengkrama dengan
penduduk setempat yang ramah, serta dapat menemukan souvenir-souvenir
khas Daerah tersebut, juga dapat belajar hasil kebudayaan setempat.
Lebih
dari Lima ribu pengunjung yang datang Ke tempat ini setiap tahunnya,
kebanyakan pengunjung berasal dair luar Indonesia (Wisatawan Asing).
Walaupun tempat ini baru mulai dikenalkan, tetapi wisatawan yang datang
begitu banyak untuk melihat keindahannya. Keindahannya bahkan sampai
dimuat dalam sebuah Film Dokumenter yang diputar di Swiss, yaitu
berjudul “Edis Paradise 3”.
Komentar
Posting Komentar